Semarang – Kelompok Lanjut Usia (Lansia) kurang mendapatkan perhatian khusus. Pasalnya belum ada regulasi dan kebijakan yang mengatur khusus untuk mensejahterakan Lansia. Bahkan Rencana Undang-Undang (RUU) tentang Kesejahteraan Lanjut Usia yang mengatur secara detail terkait langkah-langkah perlindungan terhadap kelompok Lansia belum masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas).
Demikian keperihatinan yang disampaikan oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah, Dr KH Ahmad Darodji, dalam Seminar bertajuk Kesehatan (Fisik dan Spiritual) Lansia Sehat dan Mandiri di Hotel Pandanaran Semarang, Kamis (22/12).
Kiai Darodji mengungkapkan Lansia ada di masa dimana usia kurang produktif dan mengalami penurunan fungsi badan perlu diposisikan sebagaimana mestinya. Dengan keadaan fisik yang mulai mengalami penurunan fungsi, Lansia mestinya diperhatikan dan dipedulikan, bukan sebaliknya disia-siakan atau dipinggirkan.
“Lansia sekarang sedang perihatin, karena kurang diperhatikan, bahkan RUU tentang Lansia tidak masuk dalam Prolegnas, padahal Lansia sedang ada di masa dimana usia yang sudah tidak produktif lagi, oleh sebab itu bagaimana memposisikan Lansia”, kata Kiai Darodji, sapaan akrabnya.
Hal senada juga disampaikan oleh dr. Masyhudi, Ketua Komisi Kesehatan MUI Provinsi Jawa Tengah. Pada kesempatan ini, dr. Masyhudi mengingatkan kesehatan adalah nikmat yang sering dilupakan kalau itu nikmat. Ketika sedang mengalami sakit baru sadar kalau sehat adalah nikmat.
“Saya kira semuanya sepakat, kalau sehat itu nikmat, tapi sehat ini sering dilupakan kalau itu adalah nikmat, baru sadar ketika sedaang sakit, sehat itu ibarat mahkota, mahkota tidak bisa terlihat manakala seseorang tidak berdiri di depan kaca, kaca inilah diibaratkan sebagai sakit”, jelas dr. Masyhudi.
Ada satu pepatah, jelas dr. Masyhudi, yang kurang lebih maknanya bahwa kesehatan itu memang bukan segala-galanya, tetapi tanpa kesehatan segala-galanya tidak ada artinya. Ibaratnya seper
“Ada satu pepatah, yang artinya kurang lebih kesehatan itu memang bukan segala-galanya, tetapi tanpa kesehatan segala-galanya tidak ada artinya, “pungkasnya.
Pada seminar itu dibuat dua kali sesi, sesi malam menghadirkan narasumber dr. M. Abdul Hakam, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dan Dr Sulaiman al Kumayi, dosen Fakultas Ushuludin dan Humanioran Universitas Islam Walisongo Semarang. Pada sesi pagi menghadirkan narasumber dr. Umar Kharisma, Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi, dan Ketua Asosiasi Lansia. Hadir pula dalam forum ini dari perkawilan MUI Kabupaten/Kota dan Asosiasi Lansia. ()