Semarang – Majelis Ulama Indonesia (MUI) dimintra terus menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Jawa Tengah. Pesan-pesan dari ulama diyakini akan lebih mudah diterima oleh masyarakat.
Hal demikian disampaikan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Tengah Drs. H. Imam Maskur, M.Si dalam kegiatan Mukerda Tahun 2021, Jumat, 24
September 2021.
“Pemerintah menjaga betul masalah-masalah SARA. Isu yang mudah disulut adalah masalah toleransi. Harapan kami, bapak-ibu ulama bisa bantu pemerintah menjaga persatuan dan kesatuan,” kata Imam.
Dalam pengantarnya, Kabiro Kesra memulai dari jumlah penduduk Jawa Tengah berjumlah 34,2 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, jumlah penduduk muslim sekitar 96 persen atau 32,9 juta jiwa. Jumlah tempat ibadah untuk semua agama di Jateng berjumlah 132.289.
Dalam hibah keagamaan tahun 2021, Pemprov Jateng menganggarkan hingga Rp 300 miliar. Hibah untuk tenaga pengajar keagamaan untuk 211.455 guru sebanyak Rp 254 miliar, hibah pendidikan keagamaan sekitar Rp 84 miliar dan hibah dalam bidang keagamaan sekitar Rp 19,5 miliar.
“Harapannya yang dikasih insentif pemerintah, bisa mengikuti BPJS Ketanakerjaan. Preminya bayar rendah Rp. 9.500 perbulan, jadi semua guru diproteksi. Kalau meninggal dalam tugas bisa dapat santunan Rp 42 juta,” katanya.
“Hibah pendidikan keagamaan pada 2021 ada Rp 84 Miliar. Ini bisa untuk MI, Mts, MA, TPQ, Madin, Ponpes dan lain-lain. Ini kewenangan dari Pemprov Jawa Tengah,” tambahnya.
Di akhir pidato, Biro Kesra juga menyampaikan bahsa tantangan ke depan akan didominasi permasalahan di media sosial. Semua orang bisa menjadi pemilik media. Kebenaran dsri sebuah informasi yang belum diuji kebenarannya, langsung dishare kepada yang lain. Misal orang kena covid belum meninggal, tapi sudah dikabarkan meninggal.
“Berita-berita hoaks jumlahnya tinggi. Kami berharap para ulama juga berdakwah secata digital. Ngendikan ulama saya yakin akan direspon ulama dengan baik,” pungkasnya.
Kegiatan Mukerda MUI Jawa Tengah digelar di Hotel Pandanaran, Semarang pada Jumat-Sabtu, 24-25 September 2021. Kegiatan secara resmi dibuka oleh Ketua Umum MUI Jawa Tengah K.H. Dr. Ahmad Darodji, M.Si. (*)