Semarang – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menggelar Semiloka Penguatan Ketahanan Keluarga di Era Pandemi, di Hotel Pandanaran, Semarang, Jumat 12 November 2021.
Kegiatan selama dua hari ini diinisiasi oleh Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga dan Komisi Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat.
Ketua Panitia Dra. Hj. Munawaroh Nur Hadi menyampaikan terima kasih, kepada para peserta menghadiri kegiatan semiloka penguatan ketahanan keluarga di tengah pandemi.
Keluarga menjadi tulang punggung yang penting bagi negara. Berdasarkan data saat pandemi, angka cerai dan pernikahan anak cenderung naik. Disamping itu, angka kematian bayi, angka kematian ibu serta masalah stunting belum menunjukkan tren penurunan.
“Oleh karena itu, semiloka ini penting beri kontribusi dari sisi agama Islam dan segi kesehatan,” ujarnya.
Sentara itu, Ketua Umum MUI Jawa Tengah KH. Dr. Ahmad Darodji, M.Si menyampaikan bahwa problematika keluarga di masa pandemi sangatlah beragam dan menyedihkan, baik dari sisi ekonomi, kesehatan, pendidikan.
Masalah-masalah itu kemudian berimbas pada banyaknya kasus perceraian bahkan kekerasan.
“Semiloka ini sangat penting untuk mengurai dan sebagai ikhtiar menyelesaikan banyaknya problematika rumah tangga di kalangan umat,” kata Kiai Daroji, ketika membuka secara resmi Semiloka tersebut.
Lebih lanjut, Kiai Daroji menegaskan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari negara. Jika keuarga kuat, maka negara akan kuat. Untuk membentuk keluarga yang kuat, maka semua pihak baik suami, istri harus punya kemampuan mendidik anaknya denhan baik.
“Saya baca buku one minute father, isinya ini mengingatkan apakah orang tua punya waktu satu menit untuk anaknya, makan bersama, ngaji bersama, menanyakan perkembangannya. Bahwa anak butuh pelukan orang tua,” tambahnya.
“Agama kita mengajarkan, rumahku surgaku. Oleh karena itu, maka perlu kesiapan seorang menjadi suami, kesiapan untuk menjadi ibu. Itu tuntutan kita, maka perlu disiapkan agar menjadi sakinah, mawaddah, rahmah,” tambahnya.